Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo punya ide membebaskan Jakarta dari banjir dengan membangun deep tunnel atausmart tunnel seperti di Malaysia.
"Terobosannya deep tunnel," kata Jokowi saat ditemui usai menginspeksi gorong-gorong di depan bundaran Hotel Indonesia (HI).
Deep tunnel tersebut menurut Jokowi adalah terowongan yang berada di bawah tanah dan bisa berfungsi sebagai waduk pada saat-saat tertentu untuk mencegah banjir.
Terowongan tersebut rencananya akan dibangun dengan diameter hingga 16 meter.
"Nanti dari MT Haryono sampai Pluit. Lurus nanti juga kelok-kelok," kata Jokowi. Terowongan tersebut, direncanakan juga bisa digunakan sebagai jalur air bersih, limbah, kabel, dan air baku.
"Nanti kan bisa dipakai untuk yang lain seperti limbah, kabel, air baku, air bersih," katanya. Keputusan pembangunan terowongan ini akan dilakukan awal tahun 2013.
Jokowi juga belum memastikan apakah dana pembangunan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013.
"Belum diputuskan. Mau dari APBD, kalau enggak investor. Biayanya itu 16 triliun dan diharapkan pengerjaannya 4,5 tahun," katanya.
Menurut Jokowi, ketersediaan gorong air yang ada di Jakarta, dengan lebar hanya 60 cm tidak bisa menampung air dari curah hujan yang semakin tinggi.
Jokowi yang langsung menginspeksi dengan 'nyebur' langsung ke gorong menyebutkan bahwa dengan ukuran gorong seperti itu hanya mampu menampung air dengan curah hujan biasa.
"Kalau hujannya normal, 60 cm masih nampung. Tapi kalau kayak kemaren ya enggak nampung," katanya.
"Terobosannya deep tunnel," kata Jokowi saat ditemui usai menginspeksi gorong-gorong di depan bundaran Hotel Indonesia (HI).
Deep tunnel tersebut menurut Jokowi adalah terowongan yang berada di bawah tanah dan bisa berfungsi sebagai waduk pada saat-saat tertentu untuk mencegah banjir.
Terowongan tersebut rencananya akan dibangun dengan diameter hingga 16 meter.
"Nanti dari MT Haryono sampai Pluit. Lurus nanti juga kelok-kelok," kata Jokowi. Terowongan tersebut, direncanakan juga bisa digunakan sebagai jalur air bersih, limbah, kabel, dan air baku.
"Nanti kan bisa dipakai untuk yang lain seperti limbah, kabel, air baku, air bersih," katanya. Keputusan pembangunan terowongan ini akan dilakukan awal tahun 2013.
Jokowi juga belum memastikan apakah dana pembangunan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013.
"Belum diputuskan. Mau dari APBD, kalau enggak investor. Biayanya itu 16 triliun dan diharapkan pengerjaannya 4,5 tahun," katanya.
Menurut Jokowi, ketersediaan gorong air yang ada di Jakarta, dengan lebar hanya 60 cm tidak bisa menampung air dari curah hujan yang semakin tinggi.
Jokowi yang langsung menginspeksi dengan 'nyebur' langsung ke gorong menyebutkan bahwa dengan ukuran gorong seperti itu hanya mampu menampung air dengan curah hujan biasa.
"Kalau hujannya normal, 60 cm masih nampung. Tapi kalau kayak kemaren ya enggak nampung," katanya.
Post a Comment Blogger Facebook