1
Dufan, dunia fantasi yang begitu fantastis. Bagi saya, datang ke Dufan untuk pertama kalinya adalah sebuah anugerah terindah. Karena dari dulu saya sangat ingin melihat seperti apa dufan itu. Orang-orang yang pernah kesana kadang menceritakan pengalamannya sewaktu disana, katanya dufan takkan habis dalam sehari. Hmm semakin mendengar cerita keinginan saya semakin menggebu.

Waktu itu saya masih kelas X SMA dan Alhamdulillah saya terpilih menjadi anggota OSIS. Nah, dalam agenda osis tercantum bahwa akan diadakan wisata. Sontak membuat saya terpikir "hmm dufaaaann". Karena pelaksanaannya masih lama, jadi saya memendam rencana itu. Tapi dibalik layar saya telah membuat rencana jalannya wisata, yaitu ke Jakarta. Padahal sebelumnya OSIS kami tak pernah melakukan agenda berwisata selain daerah Jateng sendiri, Jogjakarta, dan Jatim. Haha ini adalah format baru, mimpiku akan segera tercapai.

Empat Bulan kemudian tepatnya bulan November 2012, OSIS mengadakan rapat agenda wisata. Saya yang sebelumnya sudah membuat planning, langsung menyodorkan rancangan layaknya proposal kepada ketua OSIS. Senyum simpul ketua OSIS seolah mengiyakan rancangan saya. Saya terus berdoa dalam hati agar ketua OSIS setuju dengan usulan saya. Namun karena ini adalah sebuah organisasi, maka ketua OSIS mengumumkan rancangan saya kepada para anggota OSIS. Mulanya banyak yang menentang karena ke Jakarta merupakan hal yang baru. Namun setelah dirundingkan bersama akhirnya semua setuju.

Tepat tanggal 20 Desember 2012 saya tiba di Jakarta, ibu kota negaraku yang selama ini ada di layar kaca. Saya sangat sumringah dan merasa wah, melihat gedung-gedung pencakar langit, kepadatan lalu lintasnya, serta air-air yang menggenangi jalan. Ya, karena musim hujan, pantas saja. Tapi saya sangat menikmati prosesnya. Terlebih ketika jam mulai menunjukkan angka 10. Saya tiba di DUFAN, Taman Impian Jaya Ancol. its Woww , wonderful!!!!...

Saya turun dari bus sembari menghempaskan nafas dan membuka mata, akhirnya mimpiku menjadi nyata. Saking bahagianya saya, saya berlari hingga terpeleset. hmm teman saya bukannya menolong, justru saya ditertawakan. Ya bukan masalah yang besar. Lalu dari biro bus memberikan arahan sejenak, namun bagi saya arahan ini terasa seperti berjam-jam, haha karena saya sudah tak sabar lagi.

Sampailah di loket pendaftaran, saya mengantri untuk segera masuk dalam dunia yang belum pernah ku jejaki. haha mungkin bagi Anda, saya terlalu berlebihan. Tak apa, yang penting di Dufan aku bahagia. Usai mengantri, akhirnya saya masuk ke Dufan, its amazing. Teman-teman saya sudah sibuk berfoto selfie, ya saya sibuk melihat peta.  Karena waktu yang singkat, saya memilih untuk mencoba wahana-wahana yang ekstrim, ya pulang ke rumah kan nanti bisa cerita. Saya langsung tertarik untuk menuju ke wahana Histeria.

Pertama melihat wahana ini, adrenalin saya tertarik untuk mencobanya. Saya pun lantas mengajak teman saya untuk ikut mengantri histeria. Antrian cukup panjang hingga 3 deret. Hingga akhirnya saya berbaris di deret ke 1, ketakukan saya tiba-tiba datang. Jantung saya tiba-tiba bersemangat untuk berdetak, hingga membuat tangan saya dingin dan perut saya terasa ngilu. Haha. apa ini. Dan akhirnya giliran saya, saya harus siap. Lalu petugas membawa saya menuju histeria, saya disuruh duduk tapi entah mengapa pengamannya tidak segera mereka pasang. Saya semakin takut. Saya memeriksa barang bawaan saya seperti dompet, agar nanti tidak terpental saat di atas. Lalu petugas menutup pengaman bersamaan dengan saya yg menggunakan kacamata. Histeria...histeria... darrrr (saya tidak bisa menggambarkan bagaimana suaranya, yang jelas suara saat mulai itu mengerikan) waaaa saya naik ke udara entah berapa meter hingga ujung histeria. Apa yang terjadi, justru ketakutan saya hilang, dan saya melambai-lambaikan tangan kepada teman-teman yang berada di bawah. Meskipun saya sempat kaget ketika histeria naik turun dengan cepat, serasa mau terpental.



Masa-masa kelam telah terlewati, tubuh saya terasa lemas, tak berdaya. Saya memutuskan untuk membeli minuman, waha sempat kaget juga karena harganya 3x lipat daripada di tempat tinggal saya, Kudus. Rehat sejenak, namun ekspedisi saya di Ancol tidak akan berhenti.

Saya kemudian menuju wahana rollercoster. Walaupun antrian menghabiskan waktu 30 menit, namun tekad saya untuk mencoba rollercoster sudah puncak. Mendengar suara jeritan orang yang menaikinya, tetap tak menggoyahkan semangat saya. Setelah mendapat giliran ternyata saya mendapat kursi VIP, apa, kursi terdepan..bzzzttt.. Mata saya berkedip-kedip seolah tak percaya mengapa saya bisa duduk di posisi paling depan. Roda-roda gir telah berputar, naik tinggi sebelum turun dengan dahsyat. HAAAAAAAAAAAAAAAAAA...saya menjerit-jerit bukan karena takut, tapi karena teman-teman saya menjerit. Haha biar kompak. Akhirnya saya selesai melewati wahana yang ekstrim ini. Saya tidak menyangka ternyata ada kamera yang mengintai, ketika saya menjerit. Saya melihat foto saya di pintu keluar, ya saya membelinya dengan ikhlas, walaupun ekspresi saya pada saat itu antah berantah.

Setelah melewati wahana-wahana ekstrim, saya menurunkan tensi diri saya. Saya mencoba wahana-wahana lain yang tidak begitu memicu jantung. Waktu menunjukkan jam 3 lebih, tandanya kami harus kembali. Hmm terasa seperti menelan pil yang sangat pahit. Saya harus kembali ke bus padahal banyak wahana yang belum sempat saya coba. yaps, benar apa kata orang-orang, dufan tidak bisa dihabiskan dalam sehari saja. Saya berharap suatu hari saya bisa datang ke DUFAN lagi, walaupun sehari, namun pengalaman ini begitu berarti.

*Maaf jika saya tidak menyertakan foto, karena pada saat itu HP saya belum ada kameranya. Hehe, sekali lagi maaf.

Post a Comment Blogger

  1. Hi Selina



    i am Montoya Jazhel from the philiphines ,i was in a big problem in my marital life so i read your testimony on how Dr Ikhide help you get your husband back and i said i will give it a try and i contacted the Dr Ikhide to help me and he promised to help me get my problem solved. now am so happy with my life because all my problems are over. Thanks to the great Dr Ikhide for the help and Thanks to you Selina.

    You can reach him with this email:- dr.ikhide@gmail.com and i promise he will not disappoint you.



    I AM SO HAPPY…… remember here is his email:- dr.ikhide@gmail.com or whatsapp :- +2349058825081








































    Kumusta Selina



    ako si Montoya Jazhel mula sa pilipinas, ako ay nasa malaking problema sa aking buhay sa pag-aasawa kaya nabasa ko ang iyong patotoo sa kung paano tulungan si Dr Ikhide na maibalik ang iyong asawa at sinabi kong susubukan ko ito at makipag-ugnay sa Dr Ikhide upang matulungan ako at nangako siyang tulungan ako na malulutas ang aking problema. ngayon masaya ako sa aking buhay dahil ang lahat ng aking mga problema ay tapos na. Salamat sa mahusay na Dr Ikhide para sa tulong at Salamat sa iyo Selina.

    Maabot mo siya sa email na ito: - dr.ikhide@gmail.com at ipinapangako ko na hindi ka niya bibiguin.



    AKO KAYA NAKAKITA …… tandaan dito ay ang kanyang email: - dr.ikhide@gmail.com or whatsapp :- +2349058825081

    ReplyDelete

 
Top